Seiring dengan pertumbuhan ekonomi
global yang semakin meningkat khususnya di wilayah Indonesia. Banyak pecinta
binatang yang rela menyisihkan uang dari penghasilan mereka untuk membeli hewan
peliharaan dalam hal ini khususnya kucing. Namun untuk memelihara kucing
bukanlah hal yang mudah. Apalagi untuk jenis kucing yang rentan terhadap
penyakit dan kondisi tubuhnya yang labil. Memelihara kucing juga membutuhkan
perawatan, perhatian, dan ruang yang cukup untuk si kucing beraktifitas.
Dengan adanya kondisi seperti
diatas, apalagi ditambah kondisi kota Jakarta yang sudah padat pemukiman dan
ruang kosong terbuka. Maka muncullah permasalahan untuk tempat dan perawatan
kucing tersebut. Jika kucing hanya terus-terusan tinggal bersama majikan yang
mempunyai rumah/apartemen sempit, maka kucing akan mudah stress dan gampang
terkena penyakit. Dengan demikian tidaklah mungkin untuk tinggal bersama
majikannya karena dapat menularkan penyakit.
Selain itu kucing juga perlu perawatan
atau cek kesehatannya maksimal dua minggu sekali. Belum lagi ditambah pada saat
hari raya besar seperti idul fitri, tahun baru, dan lain sebagainya yang
mungkin si majikan akan pulang ke kampung halaman dan tidak mungkin untuk membawa
hewan peliharaannya.
Dengan berbagai alasan dari
permasalahan diatas, maka muncullah peluang usaha untuk membuka bisnis jasa
perawatan dan penitipan hewan peliharaan atau yang sering disebut sebagai
“Petshop” khususnya untuk kucing. Jika diperkirakan pendapatn dari bisnis ini
adalah untuk Pendapatan diperoleh dari biaya jasa penitipan yang sangat variatif, dimana tarif sewa per hari
rata-rata Rp. 30 ribu per hewan tidak termasuk perawatan khusus. Tingkat hunian
Jasa penitipan hewan ini rata-rata 50 hewan per hari kecuali hari Raya Idul
Fitri dan Libur akhir tahun selalu penuh selama dua bulan. Dalam hal melakukan
perawatan binatang, diterapkan harga khusus layaknya layanan dokter yang
biayanya sangat bergantung pada tingkat kondisi dan masalah yang ada pada
binatang tersebut. Untuk rinciannya sebagai berikut:
Perkiraan
Pendapatan:
1. Pendapatan Jasa sewa untuk hari biasa
rata-rata setahun Rp. 450.000.000
2. Pendapatan Jasa sewa pada hari raya rata-rata
setahun Rp. 180.000.000
3. Pendapatan jasa lain-lain (salon hewan) Rp. 20.000.000
Total Rp,
650.000.000
Biaya
yang dikeluarkan saat membuka bisnis ini:
1. Sewa rumah selama setahun Rp. 75.000.000
2. Renovasi
ruangan & kandang Rp.
25.000.000
3. Kerjasama Jasa Dokter hewan Rp. 65.000.000
4. Gaji Pegawai
3 orang Rp,
65.000.000
5. Makanan dan obat perawatan (hari biasa) Rp.
150.000.000
6. Makanan dan obat perawatan (hari besar) Rp.
60.000.000
Total Rp 440.000.000
Dengan perkiraan
seperti diatas, maka laba kotor untuk dari bisnis tersebut adalah
Pendapatan Rp. 650.000.000
Biaya-biaya Rp. 440.000.000
Laba Rp. 210.000.000
Dengan hasil perkiraan laba Rp
210.000.000 per tahun, bisnis ini cukup menjanjikan. Akan tetapi jika kita
melihat dari modal awal yang perlu kita punya, untuk memulai bisnis ini memang
butuh modal yang besar dan jiwa entrepreneurship yang kuat. Karena membutuhkan
modal yang tidak sedikit dan sifat spekulasi yang tinggi dengan modal awal yang
Rp 440.000.000
Akan tetapi jika melihat prospek
untuk kedepannya, bisnis ini cukup menjanjikan karena masih jarang bisnis yang
ada seperti ini. Jika dikelola dengan baik dan ditekuni secara lebih dalam,
mungkin bisnis ini masih dapat berkembang lebih baik disbanding perkiraan dari
yang diatas. Factor letak dan kondisi ekonomi wilayah sekitar tempat berdirinya
petshop ini juga sangat mempengaruhi keberlangsungan dari bisnis ini. Apabila
terletak didaerah kota besar dan perumahan elit maka akan memperlancar bisnis
ini. Akan tetapi jika terletak didaerah pedalaman kota atau terasingkan dari
sepengetahuan orang maka akan memepersulit keberlangsungan dari bisnis ini.