Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian Dua Sektor

Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian Dua Sektor

            Bentuk yang sederhana dari analisis pendapatan nasional adalah analisis dua sektor. Bentuk ini mengasumsikan bahwa adalah perekonomian terdapat dua pelaku ekonomi yaitu rumah tangga dan swasta (perusahaan). Dalam perekonomian, sektor swasta merupakan satu-satunya produsen barang dan jasa, dan proses  produksi dilaksanakan dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga. Faktor produksi tersebut antara lain tanah, tenaga kerja, modal, dan entrepreneurship (kewirausahaan). Penghasilan yang diperoleh rumah tangga dari menjual faktor-faktor produksi terdiri dari sewa (pendapatan dari tanah, bunga (pendapatan dari modal(, upah (pendapatan dari tenaga kerja) dan profit (pendapatan dari entrepreneurship).
Kemudian rumah tangga diasumsikan merupakan satu-satunya pembeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh swasta. Pembelian barang dan jasa tersebut dibayar dengan penghasilan yang diperolehnya dari menjual faktor-faktor produksi.
 


Arus Melingkar dalam Perekonomian 2 Sektor

            Gambar di atas menunjukkan bahwa, pada awalnya rumah tangga menjual faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada perusahaan (swasta). Kemudian dari penjualan faktor produksi tersebut, rumah tangga mendapatkan penghasilan yang terdiri dari sewa, bunga, upah, dan profit. Selanjutnya adalah penggunaan faktor-faktor produksi oleh perusahaan, maka perusahaan akan menghasilkan barang dan jasa. Barang dan jasa ini kemudian dijual kepada rumah tangga. Dengan penghasilan yang dimilikinya, rumah tangga dapat membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh swasta.
            Dalam berkonsumsi, rumah tangga tidak sepenuhnya mengeluarkan penghasilannya untuk membeli barang dan jasa tersebut. Sebagian dari pendapatannya ditabungkan. Apabila keadaan ini kita gambarkan dalam arus melingkar dalam perekonomian dua sektor, maka ada sedikit tambahan dari gambar yang terdahulu.

Arus Melingkar dengan Injeksi dan Kebocoran

            Pada gambar ini, muncul dua aktifitas ekonomi yang baru yaitu tabungan dan investasi. Tabungan rumah tangga dianggap sebagai kebocoran dalam arus melingkar. Kebocoran maksudnya mengurangi kemampuan dari pendapatan secara riil apabila digunakan untuk kegiatan lain seperti konsumsi. Namun tabungan tidaklah disebut sebagai kebocoran apabila ia digunakan untuk investasi. Tabungan yang semula mengurangi pendapatan nasional, apabila digunakan untuk investasi disebut sebagai injeksi, karena investasi dapat menambah pendapatan nasional.
            Tingkat pendapatan nasional dalam model perekonomian dua sektor tergantung kepada jumlah pengeluaran agregat yang direncanakan yaitu rencana untuk menabung dengan jumlah yang lebih banyak dari keinginan pengusaha untuk investasi, maka penerimaan perusahaan akan lebih kecil dari pembayaran pendapatan nominal dan produksi akan turun. Nilai output akan lebih besar dibandingkan pengeluaran agregat yang direncanakan. Sementara itu, output akan meningkat apabila keinginan untuk berinvestasi melebihineinginan untuk menabung atau pengeluaran agregat yang direncananakan lebih besar dari nilai output. Nilai pengeluaran agregat yang direncanakan akan sama dengan nilai output apabila tabungan sama dengan investasi yang direncanakan.
            Analisis Pendapatan Nasional dengan penekatan Matematis dan Grafis dalam menganalisis pendapatan nasional, kita memiliki beberapa asumsi, antar lain:
1.      Investasi adalah investasi yang autonomous, yaitu tidak dipengaruhi oleh variable lainnya.
2.      Konsumsi adalah fungsi linear dan positif dari tingkat pendapatan disposibel (Yd)
3.      Tabungan juga memiliki fungsi linear dan positif dari tingkat pendapatan disposibel (Yd)
4.      Tidak ada pajak tidak langsung, maka pendapatan nasional (Y) sama dengan agregat pendapaan disposibel.

Jumlah konsumsi agregat dan tabungan agregat suatu Negara adalah sama dengan pendapatan nasional (Y).
Y = C + S

Sementara itu fungsi konsumsi dan tabungan dipengaruhi oleh pendapatan disposibel. Pendapatan disposibel diperoleh dari pendapaan nasional dikurangi pajak. Namun karena dalam analisis ini tidak ada pajak, maka pendapatan nasional memiliki nilai yang sama dengan pendapatan nasional.
                                    Y = Yd
                                    C = C0 + bYd
                                    S = Y – C
                                    S = Yd – (C0 + bYd)
                                    S = -C0 + (1-b)Yd
Dimana:
C         = Konsumsi
Y         = Pendapatan Nasional
Yd       = Pendapatan Disposibel
C0       = Autonomous Consumption
S          = Tabungan

Persamaan matematis di atas menggambarkan tentang persamaan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan. Dalam fungsi konsumsi terdapat autonomous comsumption. Autonomous comsumption menunjukkan jumlah konsumsi masyarakat apabila ia tidak memiliki pendapatan apapun (Y = 0). Misalnya seseorang yang tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan, ia harus tetap berkonsumsi yaitu makan. Makan disini disebut sebagai autonomous consumption.
            Contoh:
Fungsi konsumsi adalah C = 100 + 0,8 Y. sementara itu, fiungsi investasi adalah I = 50, beberapa keseimangan pendapatan nasional?

a.       Pendekatan Pengeluaran
Y = C + I
Y = 100 + 0,8Y + 50
Y – 0,8 Y = 150
0,2 Y = 150
Y = 750

b.      Pendekatan Injeksi-Kebocoran
C = 100 + 0,8Y
S = -100 + 0,2Y
S = I
-100 + 0,2 Y = 50
0,2Y = 150
Y = 750

            Apabila keseimbangan pendapatan nasional tersebut kita gambarka dalam grafis dimensi, maka diperoleh gambar sebagai berikut:


            Pada gambar yang dibagian atas terdapat sebuah garis yang membagi dua kuadran sama besar atau sudut kemiringan garis adalah 45 derajat. Garis tersebut menunjukkan bahwa total pendapatan adalah sama dengan total pengeluaran. (Y = E). dengan fungsi konsumsi C = 100 + 0,8 Y, keseimbangan pertama terjadi pada saat Y = C
                        Y = C
                        Y = 100 + 0,8 Y
                        0,2 Y = 100
Y = 500
            Garis fungsi konsumsi akan berpotongan dengan garis keseimbangan (Y = E) pada saat keseimbangan pendapatan nasional adalah 500. Pada saat itu tabungan sama dengan nol.
                        C = 100 + 0,8 Y
                        C = 100 + 0,8 Y (500)
                        C = 500
            Karena nilai C = Y, maka tabungan sama dengan nol atau tidak ada tabungan
            Pada saat investasi berjumlah 50, maka garis pengeluaran bergeser ke atas. Fungsi pengeuaran sekarang adalah Y = C + I. keseimbangan pendapatan nasional terjadi pada saat Y = 750. Pada saat itu, nilai investasi akan sama dengan nilai tabungan.
                        Y = C +I
                        Y = 100 + 0,8 Y + 50
                        Y – 0,8 Y = 150
                        0,2Y = 50
                        Y = 750

                        S = -100 + 0,2 Y
                        S = -100 + 0,2 (750)
S = 50
S = I = 50


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar